Pages

Jumat, 10 Juli 2015

Skenario kikan untuk ay

Bagian I

Kadang cinta seperti burung didalam topi pesulap, orang lain mengira Ia datang dengan tiba-tiba, nyatanya Sang pesulap sudah mempersiapkan dan menyusun secara indah..

Tepat diumur 21 tahun, adalah hari dimana skenario kikan untuk ayi dimulai.

"rapi amat mah?" tanya kikan untuk mamanya yang sudah anggun mengenakan pakaian pergi, "ada di dahsyat tuh" sahut Sang mama "raffi ahmad itu.."  balasan jawaban kikan,hehe begitulah antara kikan dan mamanya yang kadang terlihat seperti Kakak adik yang selalu dekat dan hangat dalam bicara

"kamu nda tahu, hari ini ada apa" tanya Sang mamah ".... Emmm(dalam hati: astaga mama ingat hari ulang tahun gue, gue sendiri lupa)" 

Kikan hampir lupa akibat tak ada yang spesial setiap harinya, kikan adalah perempuan tinggi berkaca Mata yang selalu ceria dan mendapatkan panggilan yang spesial dari teman-temannya yaitu "jombs", itu karena sifat kikan yang sensitif dengan hal-hal yang mengarah ke cinta, namun Ia selalu terlihat tak pernah dekat dengan laki-laki

Kikan selalu membuat suasana Ramai dikelasnya sewaktu jam kosong dan tentunya berkaitan dengan cinta, dengan kalimat handalannya "cie.. Cie.." "mikirin dia ya.. " tentang dia ya.."  selalu dia dia dan dia, yang kadang membuat temannya tertawa, meskipun tak tahu dia siapa

*Balik lagi kerumah kikan
"hari ini mama mau ketemu teman lama mama bu didi" kata mama sambil berjalan ke luar pintu, "ya ampun mama kirain aku mama mau rayain ulang tahunku" dengan nada kikan yang sedikit jengkel "oalah, maafin mama lupa sayang, yaudah Bagaimana kalau kamu ikut, nanti pulang kita mampir ke rumah makan kesukaan kamu deh" pinta mama, "hmmm yaudah hari ini kikan jg ga ada kegiatan, boleh deh mah" "nah begitu dong, selamat ulang tahun sayang, mana pacarmu ga datang bawa bunga? " sambil mencium kening kikan "masih disimpen tuhan mah,hehe"

Sesampainya di tempat tujuan, kikan duduk di samping mamanya dan mendengarkan percakapan dua orang sahabat dekat sewaktu dulu  "ini kikan yang dulu suka main boneka chaki yang seram itu kan, sekarang sudah cantik ya" tanya bu didi teman mama "Hehe emang iya ya mah? kikan lupa pernah punya boneka itu" "itu bukan kikan jeng, tapi kakaknya kikan," klarifikasi mama kikan "ooo sudah lama tak ketemu, lupa aku, kikan, anak tante yang tunggal juga kira-kira sudah seusia kikan, sekarang dia tinggal di jogja untuk kuliah dan tinggal bersama omnya, sudah satu tahun disana, kapan-kapan tante kenalin ya.. Tante senang lihat kikan, kikan mau ya jadi anak mantu tante" kikan hanya bisa tersenyum mendengar candaan ibu didi "tante tunggu loh jawabannya nanti"

Tak terasa hari sudah sore, begitu panjang dan berkesan pertemuan kikan dengan ibu didi yang banyak cerita tentang kehidupannya sampai-sampai kikan lupa ingin merayakan ulang tahun nya, dan akhirnya kikan dan mamanya pamit pulang,

sesampainya di rumah makan, ada telpon masuk "tuuuut.." bunyi hp mama kikan bertuliskan nomer ibu didi "iya ada apa bu didi" tanya mama "maaf bu.......... " seketika mama kikan terdiam mendengar suara telpon tersebut. "kenapa mah, ibu didi bilang apa"

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung